"Kemarin I pergi rumah Haji Sharif. I dapat berita yang kawan-kawan you, doktor-doktor HUSM dok kata yang you lari ke Saudi. They all kasihan ke you, kata I ni jahat... gi nikoh dua", terkejut saya dapat mesej WA dari suami".
"Mak awak pergi Saudi pasal ayah awak kahwin satu lagi ka?". Ini soalan yang ditanya kepada anak saya semasa temuduga untuk sambung pengajian di USM. Soalan cepu emas ditanya semasa temuduga!! Entah apa yang anak saya jawab saya pun tidak tahu.
Rupa-rupanya ribut fitnah di Malaysia lebih kuat daripada ribut pasir di Saudi. Entah dari mana punca cerita saya pun tidak tahu. Siapa yang buat cerita yang saya lari ke Saudi memang pendusta durjana!! Semoga Allah beri keampunan kepada mereka yang memfitnah kami. Agaknya mereka terlupa bahawa fitnah itu satu dosa besar.
Astagfirullah, bertaubat lah kawan-kawan ku. Saya tidak lari ke Saudi!! Saya datang dengan redha suami untuk belajar Arab dan menimba pengalaman baru sambil bekerja di sini. Bukan calang-calang orang boleh datang bekerja ke Saudi. Agaknya kawan-kawan saya hairan kenapa saya tinggalkan kemewahan hidup untuk merantau di bumi Saudi.
Wahai kawan-kawan ku, terima kasih kerana bersimpati terhadap saya. Kalau tidak jelas, tanya lah saya sendiri. Dunia sekarang kan canggih! Segala macam teknologi boleh berkomunikasi... bukan bercerita dan menyebar fitnah di belakang.
Suami saya datang sebulan sekali, bergilir dengan anak-anak kami. Bukan sekadar datang saja, kami berpeluang berkali-kali ke Mekah dan Madinah, tempat impian semua umat Islam.
Saya bahagia kerana dapat peluang keemasan berbulan madu di usia 50an. Dapat meluang masa kualiti bersama suami dan anak-anak di Haramain dan melancong di bumi Saudi. Kebahagian yang tidak pernah terasa selama 28 tahun kami berumah tangga. The best time ever!!
Rasulullah bersabda: “Seseorang hamba yang membicarakan sesuatu yang belum jelas baginya (hakikat dan akibatnya) akan dilempar ke neraka sejauh antara timur dan barat”. – (Hadis riwayat Muslim).
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. [Al Hujurat : 6].
Wahai suami ku, dengan izin Allah segala kebenaran akan terserlah. Jangan marah, bersedih atau bersusah hati. Dugaan datang sebagai tanda Allah sayang pada kita.
Ambillah kesempatan ini untuk menilai diri dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah dalam apa jua yang kita lakukan. Lakukanlah untuk mencari ridha Allah. berfikir dengan positif bahwa setiap cobaan datang dari Allah dan pasti ada hikmah tersendiri.
“Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi darjatnya jika kamu orang-orang yang beriman.” (Ali-Imran:139).
“Adakah manusia itu menyangka bahwa mereka dibiarkan saja setelah mengatakan; “Kami telah beriman,” sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami ( Allah) telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang berdusta.” (Al-Ankabut: 2 – 3).
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan yang sabar dan dengan mengerjakan solat; dan sesungguhnya solat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk.” (Al-Baqarah: 45).
Saya tidak pernah jemu menyayangi suami dan dengan izin Allah akan terus mencintai nya sampai ke syurga. Semoga dia akan menjadi bidadara saya di syurga.
No comments:
Post a Comment